Di dalam dunia Arsitektur dan Lingkungan terdapat issue baik
yang berhasil maupun yang gagal. Salah satu contoh dari isu Arsitektur dan
Lingkungan yang berhasil yaitu terciptanya konsep desain "Eco Green
House" atau "Green Arsitektur". Pada dasarnya, konsep ini dibuat
dikarenakan adanya issue masalah lingkungan
global yang sebagaimana telah diketahui bersama bahwa lapisan ozon kini
semakin menipis. Dengan terus menipisnya lapisan itu, sangat dikhawatirkan bila
lapisan ini tidak ada atau menghilang sama sekali dari alam semesta ini. Tanpa
lapisan ozon sangat banyak akibat negatif yang akan menimpa makhluk hidup di
muka bumi ini, antara lain: penyakit-penyakit akan menyebar secara
menjadi-jadi, cuaca tidak menentu, pemanasan global, bahkan hilangnya suatu
daerah karena akan mencairnya es yang ada di kutub Utara dan Selatan. Jagat
raya hanya tinggal menunggu masa kehancurannya saja. Memang banyak cara untuk
mengatasi masalah ini salah satunya dengan membuat konsep bangunan eco green
tersebut. Arti dari “Eco Green House”
atau Green Arsitektur tersebut adalah konsep arsitektur yang
berusaha meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun manusia
dan menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan lebih sehat, yang dilakukan
dengan cara memanfaatkan sumber energi dan sumber daya alam secara efisien dan
optimal. Adanya
peningkatan produk manusia menjadi penyebab timbulnya perubahan iklim global
yang signifikan (yang sering kita kenal dengan sebutan global warming)
dan hal ini menjadi bahan pemikiran bersama di seluruh negara di dunia dalam
menjawab solusi penanganan dampak globalisasi tersebut. Konsentrasi Gas Rumah
Kaca (GRK) di atmosfer meningkat dan menyebabkan serangkaian perubahan yang
berpotensi merusak iklim global karena meningkatnya suhu umumnya. Konsep
arsitektur ini lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan, memiliki tingkat
keselarasan yang tinggi antara strukturnya dengan lingkungan, dan penggunaan
sistem utilitas yang sangat baik. Green architecture dipercaya sebagai desain yang
baik dan bertanggung jawab, dan diharapkan digunakan di masa kini dan masa yang
akan datang. Dalam jangka panjang, biaya lingkungan sama dengan biaya sosial,
manfaat lingkungan sama juga dengan manfaat sosial. Persoalan energi dan
lingkungan merupakan kepentingan profesional bagi arsitek yang sasarannya
adalah untuk meningkatkan kualitas hidup. Dalam contoh kecil, arsitektur hijau bisa juga diterapkan di
sekitar lingkungan kita. Yang paling ideal adalah menerapkan komposisi 60 : 40
antara bangunan rumah dan lahan hijau, membuat atap dan dinding dengan konsep
roof garden dan green wall. Dinding bukan sekadar beton atau batu alam,
melainkan dapat ditumbuhi tanaman merambat. Tujuan utama dari green
architecture adalah menciptakan eco desain, arsitektur ramah lingkungan, arsitektur
alami, dan pembangunan berkelanjutan. Arsitektur hijau juga dapat diterapkan
dengan meningkatkan efisiensi pemakaian energi, air dan pemakaian bahan-bahan
yang mereduksi dampak bangunan terhadap kesehatan. Perancangan Arsitektur hijau
meliputi tata letak, konstruksi, operasi dan pemeliharaan bangunan.
Sedangkan untuk isu arsitektur dan lingkungan yang gagal,
terdapat pada masalah yang di kedepankan tetapi tidak berhasil dibuat. banyak
para arsitek yang menciptakan konsep dengan ide-ide cemerlangnya namun tidak
dapat di realisasikan. akhirnya mereka hanya sekedar membuat isu-isu yang
gagal. Seperti planning yang dibuat oleh salah satu ArsiteK dari Chicago yang ingin membuat
menara batu setinggi 457meter dan konsep tenntang Hotel
Attraction yang di harapkan menjadi gedung tertinggi di New York, yang Didesign
oleh Antoni Gaudi, tinggilnya adalah 360 meter. Sedikit sekali fakta yang
diketahui tentang proyek ini sampai ketika tahun 1956, sebuah buku berjudul
“The NEw World Called Gaudi” diterbitkan. Tidak jelas mengapa proyek ini
dihentikan.
sumber: http://www.hpli.org/isu.php , dosen.narotama.ac.id/wp.../Green-Architecture.ppt , http://gospoth.blogspot.com/2013/03/green-architecture.html
PS: THIS ARTICLE WAS CREATED TO COMPLETE THE FIRST TASK OF ARSITEKTUR LINGKUNGAN SUBJECT. IT BELONG TO:
NAMA : DIAH ARUM SARI
NPM : 22313343
KELAS : 2TB02
DOSEN : AGUS SUPARMAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar